Doa adalah jalan keselamatan, tangga pengantar, sesuatu yang dituntut oleh orang-orang yang berpengetahuan, kendaraan orang-orang shalih, tempat berlindung bagi kaum yang terzalimi dan tertindas, melalui doa nikmat diturunkan dan melaluinya pula murka dihindarkan. Alangkah besar kebutuhan para hamba Allah akan doa, seorang muslim tidak akan pernah bisa lepas dari kebutuhan akan doa dalam setiap situasi dan kondisinya.

Do'a

Do'a dan Dzikir ketika hendak atau bangun tidur

Diriwayatkan dari Hudzaifah, ia berkata: bahwa Rasulullah apabila hendak tidur di malam hari, beliau meletakkan tangannya di bawah pipi, kemudian mengucapkan:


Ya Allah, dengan menyebut namu-Mu aku mati dan aku hidup”.

Dan apabila bangun dari tidur beliau mengucapkan:


Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nya kami kembali". (HR. Bukhari).

Hadits yang sama juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari melalui jalur Abi Dzar. Imam Muslim meriwayatkan dari Al Barra bin Azib, sama seperti hadits riwayat Hudzaifah tersebut.

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha diriwayatkan, "bahwa Nabi apabila akan mulai tidur setiap malam, beliau merapatkan kedua telapak tangannya, kemudian meniupnya sambil membaca: "Qul Huwallahu Ahad, Qul ‘Audzu Birabbil Falaq dan Qul ‘Audzu Birabbin Naas', kemudian beliau mengusap dengan kedua tapak tangannya seluruh badannya, mulai dari atas kepala dan muka melalui bagian depan dari tubuhnya, tiga kali”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Al-Anshari dari Nabi Muhammad bersabda:


Siapa saja yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah, maka hal itu telah cukup baginya”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Diriwayatkan dari Al Barra bin ‘Azib, ia berkata; bahwa Rasulullah pernah bersabda: ”Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhu'lah sebagaimana wudhu’mu untuk shalat kemudian rebahkanlah tubuhmu dengan posisi miring ke kanan dan bacalah:


Ya Allah aku serahkan diriku kepada-Mu dan aku hadapkan wajahku kepada-Mu dan aku serahkan urusanku kepada-Mu dan aku sandarkan punggungku karena-Mu dengan rasa cinta dan takut kepada-Mu, tiada tempat mengadu dan tiada tempat memohon melainkan kepada-Mu, aku beriman kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan, dan kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus"

"Apabila engkau mati pada malam itu, maka engkau mati dalam keadaan fitrah (suci). Jadikanlah bacaan–bacaan ini sebagai akhir apa yang engkau ucapkan". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan dalam riwayat Muslim dengan redaksi: "Dan jadikanlah bacaan-bacaan itu sebagai akhir ucapanmu”.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi apabila beliau berada di tempat tidur mengucapkan:


Ya Allah Tuhan seluruh langit, Tuhannya bumi dan Tuhan Arsy yang agung, wahai Tuhan kami dan Tuhannya segala sesuatu, yang menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji-bijian, yang menurunkan Taurat, Injil dan Furqan (Al Qur'an). Aku berlindung kepada-Mu dari segala mara bahaya dan Engkaulah yang mengendalikan bahaya itu. Ya Allah Engkaulah yang pertama, tidak ada sesuatupun yang mendahului-Mu dan Engkaulah yang terakhir yang tidak ada sesuatupun sesudah-Mu. Engkau adalah Dzat yang Dzahir yang tidak ada yang dzahir di atas-Mu, dan Engkaulah yang Tersembunyi yang tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dari-Mu, Lunaskanlah hutang kami dan kayakanlah kami dari kefakiran". (HR. Muslim).

Diriwayatkan dari Hafshah Ummul Mu’minin radhiallahu ‘anha bahwa Nabi Muhammad bila hendak tidur, beliau meletakkan telapak tangan kanannya di bawah pipi kanan kemudian mengucapkan:


Ya Allah, jagalah aku dari azab-Mu pada hari Engkau bangkitkan hamba-hamba-Mu”. (HR. Imam Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad hasan).

Diriwayatkan dari Anas bahwa Nabi bila berada di tempat tidur beliau mengucapkan:


Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kami, memberi minum kami, dan mencukupi kami serta memberikan tempat tinggal bagi kami, betapa banyak orang yang tidak ada yang memberikan kepadanya kecukupan, dan tidak ada yang memberikan pengayoman”. (HR. Muslim).

Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwasanya dia memerintahkan seseorang apabila akan tidur agar mengucapkan:


Ya Allah Engkau ciptakan jiwaku dan Engkaulah yang mematikannya, untuk-Mu kematian dan kehidupannya. Apabila Engkau menghidupkannya maka jagalah ia dan apabila Engkau mematikannya maka ampunilah ia. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kesejahteraan".

Ibnu Umar berkata: “Aku mendengar do'a ini dari Rasulullah”. (HR. Muslim).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: "Apabila salah seorang di antara kamu akan tidur, maka hendaknya ia membalikkan sebelah dalam selimutnya dan ia kibaskan dengan kain itu tempat tidurnya kemudian sebutlah nama Allah, sebab sesungguhnya dia tidak mengetahui apa yang ada dan yang akan terjadi di atas tempat tidurnya. Apabila kamu mulai berbaring, maka berbaringlah ke arah kanan dan ucapkanlah:

Maha Suci Engkau ya Allah Tuhanku, karena Engkau aku baringkan lambungku, dan karena Engkau pula aku angkat (bangun). Jika Engkau cabut jiwaku ini maka rahmatilah ia, dan jika Engkau kembalikan ia, maka jagalahlah ia sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih”. (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini menurut lafadz Muslim.

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib bahwa Fathimah radhiallahu 'anha pernah datang kepada Rasulullah untuk meminta pembantu, tapi yang ia dapatkan ‘Aisyah radhiallahu 'anha, maka Fathimah memberitahukan kepadanya.

Ali Berkata:”Kemudian Nabi datang, sedangkan kami telah mulai berbaring. Nabi bersabda: “Maukah aku tunjukkan kepada kamu berdua tentang sesuatu hal yang lebih baik bagi kamu berdua dari pada seorang pembantu? apabila kamu akan mulai tidurmu, maka bertasbihlah 33 kali dan bertahmid 33 kali serta bertakbir 34 kali. Maka sesungguhnya hal itu lebih baik bagi kamu berdua dari pada seorang pembantu”.

Ali berkata: “Tidak pernah aku tinggalkan hal tersebut semenjak aku mendengarnya dari Rasulullah". (HR. Bukhari dan Muslim).

Diriwayatkan dari Ubadah bin Ash Shamit dari Nabi bersabda: ”Siapa saja yang bangun dari tidurnya di tengah malam lalu ia mengucapkan:


Tiada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kekuasaan dan segala pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah tidak ada Ilah yang patut disembah melainkan Allah dan tiada upaya dan kekuatan melainkan dari Allah”.

Kemudian mengucapkan pula:

Ya Allah, ampunilah dosaku.

Atau berdo’a minta agar Allah mengabulkan amalnya; maka apabila ia shalat akan diterima shalatnya". (HR. Bukhari).
Next Prev home